Aku berdiri dibawah bumi yang sama denganmu
Menatap senja dilangit sore di tempat yang berbeda
Rindu ini sudah memuncak hingga tak dapat ku
membendungnya
Setahun sudah aku tak memandangmu dari jarak dekat
Setahun sudah ku tak mendengar suara indah nan merdu
dari bibir mungilmu
Kapan kau kembali menyembuhkan setiap inci rindu
yang menyergap tiap malamku?
Teringat akan kali pertama bertemu,
dalam rindangnya pohon akasia berdiri kokoh
meneduhkan kita
Kau menunduk malu menutupi semburat merah muda
diwajah ayumu
Kala itu, langit senja pun kalah dengan keindahanmu
yang hanya sekejap
Bahkan, mataku tak mau beranjak menatap setiap lekuk
wajahmu
Dalam hati, ku ucapkan banyak terima kasih pada
petemuan yang tak mengecewakan
Kini, hanya ada kehampaan ditemani bingkai malam
bertabur bintang
Tapi, setiaku masih menanti tanpa bosan
Tak berniat ku mendua demi dirimu adinda sayang...
Jika kau kembali, ku ingin mengulang pertemuan waktu
itu
Pertemuan yang menciptakan getaran dalam dada
Ku akui sangat berkesan dan menimbulkan jejak yang
berarti
Hingga berujung pada jalinan kasih yang terwujud
sampai detik ini
Cepatlah kembali sayangku...
Ku ingin menciumi aroma tubuhmu yang menjadi candu
bagiku
Memelukmu erat, menumpahkan rindu hingga tak bersisa
setitik pun
Aku menunggu pertemuan dalam penantian panjang
Berharap hasilnya takkan sia-sia