Selasa, 28 Maret 2017

Just Dream

Sebenarnya cerita ini sebagian besar adalah impian aku yang pengen banget bisa ketemu langsung sama Juki a.k.a Jungkook. Berhubung dia jauh di sana, aku cuma bisa bermimpi lewat tulisan, hehe


Oppa! Oppa, saranghae  oppa!”
Teriakan itu tak henti-hentinya terucap dari para fans yang sangat mengagumi bahkan mencintai mereka. Menunggu berjam-jam, itu tidak masalah asalkan dapat melihat sang idola dari dekat dan mengambil foto mereka.
Senin, 30 Desember, tepatnya pukul 9 pagi waktu Korea Selatan, segerombolan Army sebutan untuk fans Bangtan Seonyondan atau lebih dikenal dengan BTS sudah memenuhi bandara Incheon. Saat member BTS muncul dihadapan mereka, suara teriakan tak terhindarkan. Mereka berebut untuk lebih dekat dengan idolanya.
Salah satu fans wanita yang datang saat itu, sampai meneteskan air matanya. Jujur saja, itu kali pertamanya ia melihat idolanya dari dekat. Ia tak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Sudah lama ia memimpikan untuk bertemu langsung dengan idolanya dan bisa menginjakkan kaki di tempat yang sama dengan idolanya, yaitu Seoul, Korea Selatan.

***

Reni Eriska, fans asal Indonesia itu akhirnya bisa mewujudkan impiannya selama ini. dengan niat yang sunguh-sungguh, ia rela menabung untuk pergi ke negara dengan julukan negeri “Ginseng” tersebut.
Sudah 3 tahun ia menjadi fangirl dari boyband itu. Ia sangat menyukai Jung-kook, salah satu member yang membuatnya tak berhenti berdecak kagum saat melihatnya.
“Jung-kook, aku datang!” ucapnya dengan rasa bahagia. Senyum diwajahnya terus terpatri dengan manis.
Hari ini, BTS mengadakan fanmeet di salah satu mall yang ada di Seoul. Reni sudah menyiapkan apa saja yang akan ia bawa untuk fanmeet.
Reni mengecek kelengkapan barang yang akan dia bawa saat fanmeet nanti.
“Kamera, oke.”
“Ponsel, hadiah untuk Jungkook.. Oke, semua sudah siap!” ucapnya kegirangan.
Reni menginap di rumah tantenya, yang kebetulan tinggal di negara itu. Reni tak perlu susah-susah untuk mencari penginapan yang murah di Seoul.
“Ren, kamu itu luar biasa ya,” kata tantenya.


“Maksudnya gimana? Aku nggak ngerti deh tante.”
“Ya, kamu bela-belain ke sini cuma untuk liat idola kamu aja. Tante nggak habis pikir,” tantenya menggeleng-gelengkan kepala. Ia memang tak heran lagi melihat keponakannya yang sangat menggilai sesuatu yang berhubungan dengan Korea.
“Hehehe... tante tau sendiri kan. Kalo udah suka sama sesuatu, aku bakal lakuin apapun untuk bisa mewujudkan keinginanku,” jawabnya seraya mempersiapkan diri untuk pergi ke fanmeet.
“Terserah kamu deh, Ren.”
Dengan menggunakan kaos berwarna putih bertuliskan nama “Jung-kook” pada bagian belakangnya dan juga celana jeans bewarna biru langit menambah kesan casual pada gadis itu. Reni memang tidak terlalu suka berpenampilan yang berlebihan. Ia menyukai yang simpel tapi tetap terlihat manis.
“Tante, aku pergi dulu ya. Mungkin, hari ini aku agak lama. Jadi, jangan rindukan keponakkanmu yang manis ini,” ucapnya yang sudah di ambang pintu. Menampakkan wajahnya yang dibuat imut.

***

Surai panjangnya terurai dengan sempurna ketika angin menerpanya. Tubuh langsingnya menambah penampilannya yang tampak semakin cantik. Gadis berkulit putih ini, sedang menanti bis untuk menuju ke acara fanmeet tersebut.
Di halte bis, Reni duduk kemudian berdiri begitu seterusnya. Sampai bis ia tunggu datang dan ia segera naik.
Reni duduk dibagian belakang. Untuk menghilangkan rasa bosannya, Reni mendengarkan lagu dari ponselnya itu. Ia memutar lagu favoritnya “Miss Right”. Sepanjang perjalanan ia bersenandung mengikuti irama lagu tersebut. Senyumnya terus mengembang sambil menatap ke arah luar jendela.
Sungguh indah pemandangan kota Seoul saat pagi hari. Ini adalah bulan Desember, artinya akan ada salju di bulan ini. Aku tidak sabar menanti itu, batin Reni.
Setelah beberapa menit berlalu, bis yang ditumpanginya sudah sampai pada tujuannya. Reni turun tergesa-gesa dan hampir terjatuh saat turun.
Reni menatap arlojinya, “Sebentar lagi dimulai!”
Ia berlari menuju tempat acara fanmeet berlangsung. Sesampai di dalam, para Army sudah berkumpul di mall tersebut.
Wah! Jadi seperti ini rasanya bergabung dengan para Army!” ucapnya dengan mata yang berbinar. Jantungnya juga berdegub sangat kencang, mengingat ini pertama kalinya bagi Reni hadir di acara fanmeet bersama Army di Korea. Suatu pengalaman yang tak bisa ia lupakan.
Tak lama kemudian, acara pun dimulai. Seorang MC laki-laki berdiri di depan stage untuk memulai acaranya. Walaupun Reni tak mengerti sama sekali apa yang dikatakan MC tersebut, tetapi ia tetap bersorak dengan fans lainnya.
“Baiklah. Sepertinya kalian tidak sabar. Sekarang, ini bagi kalian menikmati musim dingin bersama Bangtan Seonyondan!” kira-kira seperti itulah yang disampaikan MC jika diartikan.
“BTS! BTS! BTS! WOOOO....!!” semua berteriak menyebut nama itu. Dan hadirlah ketujuh member dengan penampilan mereka yang sangat mempesona. Mereka juga menampakkan senyuman yang ramah terhadap fans. Sambil melambaikan tangan, satu persatu member duduk di tempat yang sudah disediakan.

***

Ini saatnya mereka bertatap muka secara dekat dengan member BTS. Inilah yang ditunggu oleh Reni. Ia merasa gugup, senang semuanya jadi satu.
Dilihatnya banyak fans yang membawakan hadiah untuk member favorit mereka. hadiahnya yang dibawa jauh lebih mahal ketimbang dirinya. reni menatapi hadiah yang ia pegang sejak tadi. Dan menatap lagi hadiah yang dibawa fans lainnya.
Nggak masalah, Ren. Hadiahmu tetap yang terbaik,” gumamnya.
Setiap member memperkenalan diri masing-masing. Teriakan demi teriakan terus berkumandang di acara tersebut.
Acara selanjutnya adalah acara yang ditunggu-tunggu banyak fans. Satu persatu mereka dapat menyentuh tangan boyband itu. Hanya sekedar Highfive, tapi itulah kebahagian yang tak terkira bagi setiap fans. Semua fans mendapat giliran untuk melakukan itu. Ada yang sampai mencubit gemas pipi member BTS tersebut.
Akhirnya, kini tiba giliran Reni yang melakukan Highfive pada setiap member. Gadis itu hampir menangis bahkan. Ia tak bisa berkata-kata. Rap Monster, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V sudah ia lalui dan mereka sangat tampan jika dilihat dari dekat. Jauh berbeda ketika melihatnya di foto.
Kini tiba saatnya, Reni menghadapi member paling muda di grup itu. Ia salah tingkah, terlihat jelas dari wajahnya. Orang yang berada di depannya terus tersenyum menampakkan gigi kelincinya. Cute, tampan, manis, lucu. Andai saja aku bisa membawanya pulang. Batinya lagi.
Tak ada kata untuk menggambarkan seorang Jeon Jung-kook dimatanya. Ketampanannya berhasil membuat Reni tak berhenti menatap wajahnya hingga memerah. Tangannya juga gemetaran saat melakukan Highfive. Dan satu hal lagi yang membuat gadis itu hampir mati, karena ia tak bisa bernafas dengan baik. Jung-kook menahan tangannya untuk beberapa detik. Seperti ada kupu-kupu yang menari-nari dalam perutnya.
Seperti tersihir, Reni sampai lupa memberikan hadiah yang ia bawa. “Oh, this is for you. Hope you like it, Jung-kook,” ucapnya dengan bibir yang bergetar. Jung-kook mengambil hadiah yang dia berikan. Ternyata, Reni memberikan wayang yang sangat identik dengan negaranya, Indonesia. Ia membungkusnya dengan kotak berwarna merah, warna kesukaan Jungkook. Kalian tahu, dia juga menyelipkan nomor teleponnya dalam hadiah itu. Berharap sang idola menghubunginya nanti. Walaupun itu mustahil, tapi Reni tetap melakukannya.
Tanpa disangka, Jung-kook langsung membuka kado tersebut. “Wow! Thank you very much! Eumm... What is your name?” pertanyaan itu membuat Reni membelalakan matanya. Jung-kook menanyakan namanya? Sungguh keajaiban dunia bagi Reni.
“Ah.. My name is Re.. Reni Eriska,” balas Reni sambil memegangi jantungnya yang terus berpacu tanpa ampun. Seketika wajahnya memanas dan bersemu kemerahan.

***

Cuaca hari ini begitu indah. Cahaya matahari mulai masuk melalui celah jendela kamarnya. Seorang gadis masih terlelap dalam dunia alam bawah sadarnya. Sudah hampir siang, tetapi gadis itu tak kunjung bangun. Sampai akhirnya, seseorang membangunkannya dan mengganggu keindahannya sejenak.
“Ren, bangun udah jam berapa nih!” ucap seseorang saat di kamarnya.
Bukannya bangun, Reni malah menggeliat di ranjangnya sambil menyebut satu nama yang terus ia ucapkan dalam tidurnya.
“Jung-kook, Jung-kook, Jung-kook saranghae,” ucapnya samar-samar masih dalam keadaan mata tertutup.
“Ren, ini mama bukan Jung-kook! Ayo, bangun. Kamu bisa telat nanti!” wanita itu terus mengguncang tubuh anak semata wayangnya.
Dengan susah payah, mamanya menegakkan tubuh anaknya. Reni tak juga membuka matanya. “Jung-kook, aku mencintaimu,” tanpa disadari Reni memeluk mamanya yang dianggapnya seorang Jung-kook.
“Ini anak makin hari makin aneh aja. Pasti kebanyakan nonton Korea itu.”
Mama Reni, berinisiatif mengambil air untuk menyadarkan anaknya itu.

BYUURR!

Air tersebut membasahi wajah Reni yang kucel serta piyama yang  digunakannya.
“Bangun, jangan kebanyakan mimpi!” seru mamanya.
Sontak Reni langsung terbangun. “MAMA!” teriak Reni tak kalah dengan mamanya.
“Cepat mandi!” perintahnya seraya melemparkan gayung ke arah anaknya dan berlalu meninggalkan kamar Reni.
Kehadiran mamanya telah mengusik mimpi-mimpi indahnya bersama Jung-kook. Reni mendengus kesal. “Kenapa harus pagi ini sih?” keluhnya. Usai sudah cerita manis bersama sang idola. Reni mengacak rambutnya kesal. Ia menghentak-hentakan kakinya di lantai dingin itu.
“Setidaknya, aku udah bertemu dan menggenggam tangannya walau hanya lewat sebuah mimpi. Tetaplah jadi inspirasiku dalam menulis, Jeon Jung-kook,” ucapnya yang masih duduk di atas ranjang.
“Tapi tetep aja. Mama udah ngacauin mimpi aku! Seharusnya aku bisa dapetin nomor Hp-nya!” rengeknya yang masih kesal dengan mamanya.
Dari tempat yang berbeda, mamanya mendengar apa yang dikatakan anaknya itu.
“Ren, mama denger apa yang kamu bilang. Cepat mandi! Kalo nggak, mama potong uang jajan kamu hari ini,” ancamnya.

“Iya, iya, Ma!” teriaknya dari dalam kamar. Dan bergegas untuk mandi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar