Sebenarnya cerita ini sebagian besar adalah impian aku yang pengen banget bisa ketemu langsung sama Juki a.k.a Jungkook. Berhubung dia jauh di sana, aku cuma bisa bermimpi lewat tulisan, hehe
“Oppa! Oppa, saranghae oppa!”
Teriakan
itu tak henti-hentinya terucap dari para fans
yang sangat mengagumi bahkan mencintai mereka. Menunggu berjam-jam, itu tidak
masalah asalkan dapat melihat sang idola dari dekat dan mengambil foto mereka.
Senin,
30 Desember, tepatnya pukul 9 pagi waktu Korea Selatan, segerombolan Army sebutan untuk fans Bangtan Seonyondan
atau lebih dikenal dengan BTS sudah memenuhi bandara Incheon. Saat member BTS
muncul dihadapan mereka, suara teriakan tak terhindarkan. Mereka berebut untuk
lebih dekat dengan idolanya.
Salah satu fans
wanita yang datang saat itu, sampai meneteskan air matanya. Jujur saja, itu
kali pertamanya ia melihat idolanya dari dekat. Ia tak dapat menyembunyikan
rasa senangnya. Sudah lama ia memimpikan untuk bertemu langsung dengan idolanya
dan bisa menginjakkan kaki di tempat yang sama dengan idolanya, yaitu Seoul,
Korea Selatan.
***
Reni
Eriska, fans asal Indonesia itu
akhirnya bisa mewujudkan impiannya selama ini. dengan niat yang sunguh-sungguh,
ia rela menabung untuk pergi ke negara dengan julukan negeri “Ginseng” tersebut.
Sudah
3 tahun ia menjadi fangirl dari boyband itu. Ia sangat menyukai
Jung-kook, salah satu member yang membuatnya tak berhenti berdecak kagum saat
melihatnya.
“Jung-kook,
aku datang!” ucapnya dengan rasa bahagia. Senyum diwajahnya terus terpatri
dengan manis.
Hari
ini, BTS mengadakan fanmeet di salah
satu mall yang ada di Seoul. Reni sudah menyiapkan apa saja yang akan ia bawa
untuk fanmeet.
Reni
mengecek kelengkapan barang yang akan dia bawa saat fanmeet nanti.
“Kamera,
oke.”
“Ponsel,
hadiah untuk Jungkook.. Oke, semua sudah siap!” ucapnya kegirangan.
Reni
menginap di rumah tantenya, yang kebetulan tinggal di negara itu. Reni tak
perlu susah-susah untuk mencari penginapan yang murah di Seoul.
“Ren, kamu itu luar biasa ya,” kata tantenya.
“Maksudnya
gimana? Aku nggak ngerti deh tante.”
“Ya,
kamu bela-belain ke sini cuma untuk liat idola kamu aja. Tante nggak habis pikir,” tantenya
menggeleng-gelengkan kepala. Ia memang tak heran lagi melihat keponakannya yang
sangat menggilai sesuatu yang berhubungan dengan Korea.
“Hehehe...
tante tau sendiri kan. Kalo udah suka sama sesuatu, aku bakal lakuin apapun untuk bisa mewujudkan keinginanku,” jawabnya seraya
mempersiapkan diri untuk pergi ke fanmeet.
“Terserah
kamu deh, Ren.”
Dengan
menggunakan kaos berwarna putih bertuliskan nama “Jung-kook” pada bagian
belakangnya dan juga celana jeans bewarna biru langit menambah kesan casual pada gadis itu. Reni memang tidak
terlalu suka berpenampilan yang berlebihan. Ia menyukai yang simpel tapi tetap
terlihat manis.
“Tante, aku pergi dulu ya. Mungkin, hari ini aku agak lama. Jadi, jangan rindukan
keponakkanmu yang manis ini,” ucapnya yang sudah di ambang pintu. Menampakkan
wajahnya yang dibuat imut.
***
Surai
panjangnya terurai dengan sempurna ketika angin menerpanya. Tubuh langsingnya
menambah penampilannya yang tampak semakin cantik. Gadis berkulit putih ini,
sedang menanti bis untuk menuju ke acara fanmeet
tersebut.
Di
halte bis, Reni duduk kemudian berdiri begitu seterusnya. Sampai bis ia tunggu
datang dan ia segera naik.
Reni
duduk dibagian belakang. Untuk menghilangkan rasa bosannya, Reni mendengarkan
lagu dari ponselnya itu. Ia memutar lagu favoritnya “Miss Right”. Sepanjang perjalanan ia bersenandung mengikuti irama
lagu tersebut. Senyumnya terus mengembang sambil menatap ke arah luar jendela.
Sungguh
indah pemandangan kota Seoul saat pagi hari. Ini adalah bulan Desember, artinya
akan ada salju di bulan ini. Aku tidak sabar menanti itu, batin Reni.
Setelah
beberapa menit berlalu, bis yang ditumpanginya sudah sampai pada tujuannya. Reni
turun tergesa-gesa dan hampir terjatuh saat turun.
Reni menatap arlojinya, “Sebentar lagi dimulai!”
Ia
berlari menuju tempat acara fanmeet
berlangsung. Sesampai di dalam, para Army
sudah berkumpul di mall tersebut.
“Wah! Jadi seperti ini rasanya bergabung
dengan para Army!” ucapnya dengan
mata yang berbinar. Jantungnya juga berdegub sangat kencang, mengingat ini
pertama kalinya bagi Reni hadir di acara fanmeet
bersama Army di Korea. Suatu
pengalaman yang tak bisa ia lupakan.
Tak
lama kemudian, acara pun dimulai. Seorang MC
laki-laki berdiri di depan stage untuk
memulai acaranya. Walaupun Reni tak mengerti sama sekali apa yang dikatakan MC tersebut, tetapi ia tetap bersorak
dengan fans lainnya.
“Baiklah.
Sepertinya kalian tidak sabar. Sekarang, ini bagi kalian menikmati musim dingin
bersama Bangtan Seonyondan!”
kira-kira seperti itulah yang disampaikan MC
jika diartikan.
“BTS! BTS! BTS! WOOOO....!!”
semua berteriak menyebut nama itu. Dan hadirlah ketujuh member dengan
penampilan mereka yang sangat mempesona. Mereka juga menampakkan senyuman yang
ramah terhadap fans. Sambil
melambaikan tangan, satu persatu member duduk di tempat yang sudah disediakan.
***
Ini
saatnya mereka bertatap muka secara dekat dengan member BTS. Inilah yang
ditunggu oleh Reni. Ia merasa gugup, senang semuanya jadi satu.
Dilihatnya
banyak fans yang membawakan hadiah
untuk member favorit mereka. hadiahnya yang dibawa jauh lebih mahal ketimbang
dirinya. reni menatapi hadiah yang ia pegang sejak tadi. Dan menatap lagi
hadiah yang dibawa fans lainnya.
“Nggak masalah, Ren. Hadiahmu tetap yang
terbaik,” gumamnya.
Setiap
member memperkenalan diri masing-masing. Teriakan demi teriakan terus berkumandang
di acara tersebut.
Acara
selanjutnya adalah acara yang ditunggu-tunggu banyak fans. Satu persatu mereka dapat menyentuh tangan boyband itu. Hanya sekedar Highfive, tapi itulah kebahagian yang
tak terkira bagi setiap fans. Semua
fans mendapat giliran untuk melakukan itu. Ada yang sampai mencubit gemas pipi
member BTS tersebut.
Akhirnya,
kini tiba giliran Reni yang melakukan
Highfive pada setiap member. Gadis itu hampir menangis bahkan. Ia tak bisa
berkata-kata. Rap Monster, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V sudah ia lalui dan
mereka sangat tampan jika dilihat dari dekat. Jauh berbeda ketika melihatnya di
foto.
Kini
tiba saatnya, Reni menghadapi member paling muda di grup itu. Ia salah tingkah,
terlihat jelas dari wajahnya. Orang yang berada di depannya terus tersenyum
menampakkan gigi kelincinya. Cute,
tampan, manis, lucu. Andai saja aku bisa membawanya pulang. Batinya lagi.
Tak
ada kata untuk menggambarkan seorang Jeon Jung-kook dimatanya. Ketampanannya
berhasil membuat Reni tak berhenti menatap wajahnya hingga memerah. Tangannya
juga gemetaran saat melakukan Highfive.
Dan satu hal lagi yang membuat gadis itu hampir mati, karena ia tak bisa
bernafas dengan baik. Jung-kook menahan tangannya untuk beberapa detik. Seperti
ada kupu-kupu yang menari-nari dalam perutnya.
Seperti
tersihir, Reni sampai lupa memberikan hadiah yang ia bawa. “Oh, this
is for you. Hope you like it, Jung-kook,” ucapnya dengan bibir yang bergetar.
Jung-kook mengambil hadiah yang dia berikan. Ternyata, Reni memberikan wayang
yang sangat identik dengan negaranya, Indonesia. Ia membungkusnya dengan kotak
berwarna merah, warna kesukaan Jungkook. Kalian tahu, dia juga menyelipkan
nomor teleponnya dalam hadiah itu. Berharap sang idola menghubunginya nanti.
Walaupun itu mustahil, tapi Reni tetap melakukannya.
Tanpa
disangka, Jung-kook langsung membuka kado tersebut. “Wow! Thank you very much! Eumm...
What is your name?” pertanyaan itu
membuat Reni membelalakan matanya. Jung-kook menanyakan namanya? Sungguh
keajaiban dunia bagi Reni.
“Ah..
My name is Re.. Reni Eriska,” balas Reni
sambil memegangi jantungnya yang terus berpacu tanpa ampun. Seketika wajahnya
memanas dan bersemu kemerahan.
***
Cuaca
hari ini begitu indah. Cahaya matahari mulai masuk melalui celah jendela
kamarnya. Seorang gadis masih terlelap dalam dunia alam bawah sadarnya. Sudah
hampir siang, tetapi gadis itu tak kunjung bangun. Sampai akhirnya, seseorang
membangunkannya dan mengganggu keindahannya sejenak.
“Ren,
bangun udah jam berapa nih!” ucap
seseorang saat di kamarnya.
Bukannya
bangun, Reni malah menggeliat di ranjangnya sambil menyebut satu nama yang
terus ia ucapkan dalam tidurnya.
“Jung-kook,
Jung-kook, Jung-kook saranghae,”
ucapnya samar-samar masih dalam keadaan mata tertutup.
“Ren,
ini mama bukan Jung-kook! Ayo, bangun. Kamu bisa telat nanti!” wanita itu terus
mengguncang tubuh anak semata wayangnya.
Dengan
susah payah, mamanya menegakkan tubuh anaknya. Reni tak juga membuka matanya.
“Jung-kook, aku mencintaimu,” tanpa disadari Reni memeluk mamanya yang dianggapnya
seorang Jung-kook.
“Ini
anak makin hari makin aneh aja. Pasti kebanyakan nonton Korea itu.”
Mama
Reni, berinisiatif mengambil air untuk menyadarkan anaknya itu.
BYUURR!
Air
tersebut membasahi wajah Reni yang kucel serta
piyama yang digunakannya.
“Bangun,
jangan kebanyakan mimpi!” seru mamanya.
Sontak
Reni langsung terbangun. “MAMA!” teriak Reni tak kalah dengan mamanya.
“Cepat
mandi!” perintahnya seraya melemparkan gayung ke arah anaknya dan berlalu
meninggalkan kamar Reni.
Kehadiran
mamanya telah mengusik mimpi-mimpi indahnya bersama Jung-kook. Reni mendengus
kesal. “Kenapa harus pagi ini sih?”
keluhnya. Usai sudah cerita manis bersama sang idola. Reni mengacak rambutnya
kesal. Ia menghentak-hentakan kakinya di lantai dingin itu.
“Setidaknya,
aku udah bertemu dan menggenggam tangannya walau hanya lewat sebuah mimpi.
Tetaplah jadi inspirasiku dalam menulis, Jeon Jung-kook,” ucapnya yang masih
duduk di atas ranjang.
“Tapi
tetep aja. Mama udah ngacauin mimpi aku! Seharusnya aku bisa dapetin nomor Hp-nya!” rengeknya yang
masih kesal dengan mamanya.
Dari
tempat yang berbeda, mamanya mendengar apa yang dikatakan anaknya itu.
“Ren,
mama denger apa yang kamu bilang.
Cepat mandi! Kalo nggak, mama potong
uang jajan kamu hari ini,” ancamnya.
“Iya, iya, Ma!” teriaknya dari dalam kamar. Dan
bergegas untuk mandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar